01. DESKRIPSI SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH (SKPI)
01. Diploma Suplement Description

Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) ini mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Konvensi Unesco tentang pengakuan studi, ijazah dan gelar pendidikan tinggi. Tujuan dari SKPI ini adalah menjadi dokumen yang menyatakan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan sikap/moral pemegangnya.

This Diploma Supplement refers to the Indonesian Qualification Framework and UNESCO Convention on the Recognition of Studies, Diplomas and Degrees in Higher Education. The purpose of the supplement is to provide a description of the nature, level, context and status of the studies that were pursued and successfully completed by the individual named on the original qualification to which this supplement is appended.

02. INFORMASI TENTANG IDENTITAS DIRI PEMEGANG SKPI
02. Information identifying The Holder of Diploma Supplement











03. INFORMASI TENTANG IDENTITAS PENYELENGGARA PROGRAM
03. Information identifying The Awarding Institution


















04. INFORMASI TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
04. Information of Indonesian Qualification Framework



Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikann dengan sektor pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning outcomes) nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang bermutu dan produktif.KKNI merupakan sistem yang berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan pelatihan untuk membentuk SDM nasional berkualitas dan bersertifikat melalui skema pendidikan formal, non formal, in formal, pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.
The Indonesian National Qualification Framework is a framework denoting levels of Indonesian workforce qualifications and competence, that compares, equalizes, and integrates the education and training sectors and work experience in a scheme recognizing work competence based on the structures of various work sectors. The Framework is the manifestation of the quality and identity of the Indonesian people in relations to the national education system, national workforce training system and national learning outcomes equality evaluation system that Indonesia has in order to produce qualified and productive human resources.The Indonesian National Qualification Framework is a framework denoting levels of Indonesian workforce qualifications and competence, that compares, equalizes, and integrates the education and training sectors and work experience in a scheme recognizing work competence based on the structures of various work sectors. The Framework is the manifestation of the quality and identity of the Indonesian people in relations to the national education system, national workforce training system and national learning outcomes equality evaluation system that Indonesia has in order to produce qualified and productive human resources.




05. INFORMASI TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN
05. Information Identifying the Learning Outcomes




  1. Memahami nilai-nilai Al-Quran dan Hadis yang menjiwai ilmu-ilmu Biologi.
  2. Memiliki kesadaran untuk memanfaatkan dan atau menjaga sumber daya alam hayati (SDAH).
  1. Memahami berbagai disiplin ilmu dalam lingkup ilmu biologi yang meliputi bidang mikrobiologi, bioteknonologi, Botani, Zoologi, dan Ekologi serta berbagai terapannya.
  2. Memahami Sains dasar selain biologi yaitu fisika, dan kimia.
  3. Memahami kaidah riset dalam pengembangan maupun penerapan ilmu-ilmu biologi.
  4. Memahami berbagai isu-isu terbaru dalam kemajuan dan penelitian bidang biologi, terutama bidang Mikrobiologi
  5. Memahami teknik mengumpulkan, menganalisis, serta interpretasi data dan informasi.
  1. Terampil dan berpartisipasi dalam penelitian dasar, pengembangan, serta penerapan ilmu Biologi, terutama bidang Mikrobiologi.
  2. Menguasai aplikasi ilmu biologi sehingga mampu untuk mengembangkan diri karena mempunyai pola pikir analisis dan sintesis sehingga mampu berfikir secara logis dan analitis untuk menyelesaikan masalah-masalah hidup yang dihadapi secara profesional.
  3. Memiliki profil akademik yang baik yaitu Objektif, skeptis, kritis, kreatif, profesional, kolaboratif, percaya diri, yang bermuara pada profil akademik yang berperadaban yaitu dijiwai Al-Quran dan Al-Hadits.
  4. Terampil merancang, melaksanaan serta melaporkan kegiatan laboratorium dalam bidang biologi terutama bidang Mikrobiologi.
  5. Mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan yang senantiasa dijiwai nilai-nilai islami.
  1. Terampil dan berpartisipasi dalam penelitian dasar, pengembangan, serta penerapan ilmu Biologi, terutama bidang Mikrobiologi.
  2. Menguasai aplikasi ilmu biologi sehingga mampu untuk mengembangkan diri karena mempunyai pola pikir analisis dan sintesis sehingga mampu berfikir secara logis dan analitis untuk menyelesaikan masalah-masalah hidup yang dihadapi secara profesional.
  3. Memiliki profil akademik yang baik yaitu Objektif, skeptis, kritis, kreatif, profesional, kolaboratif, percaya diri, yang bermuara pada profil akademik yang berperadaban yaitu dijiwai Al-Quran dan Al-Hadits.
  4. Terampil merancang, melaksanaan serta melaporkan kegiatan laboratorium dalam bidang biologi terutama bidang Mikrobiologi.
  5. Mampu mengembangkan jiwa kewirausahaan yang senantiasa dijiwai nilai-nilai islami.

  1. Understanding the the values of Al-Quran and Hadith that animates Biological sciences.
  2. Has awareness to utilize and or maintaining natural resources

  1. Understanding the the various disciplines within the biological sciences which covers the fields of microbiology, bioteknonologi, Botany, Zoology, Ecology and variety of its application.
  2. Understanding the basic science in addition to biology, namely physics, and chemistry.
  3. Understanding the the rules of research in the development and application of biological sciences.
  4. Understand the latest issues in the development and research in biology, especially the field of Microbiology
  5. Understanding the the techniques of collecting, analyzing, and interpreting data and information.

  1. Skillful and participate in basic research, development, and application of biology, particularly the field of Microbiology.
  2. Mastering the application of biology to be able to develop themselves as having the mindset of analysis and synthesis that is able to think logically and analytically to solve problems encountered in professional life.
  3. Have a good academic profile that is objective, skeptical, critical, creative, professional, collaborative, self-confidence, which leads to the civilized academic profile that is imbued with Al-Quran and al-Hadith.
  4. Skilled designing, carrying out and reporting on laboratory activities in the field of biology, especially the field of Microbiology.
  5. 5. Able to develop the entrepreneurial spirit that is always imbued with Islamic values
The holder of this supplement has the following professional certifications:
  1. Basic Leadership Training
  2. The 3rd winner in the Scientific Writing Competition 2014 National Level.
  3. Caracter Building Training (CBT) in 2013.
  4. Read & Write Al quran in 2013.
  5. Intensification of Foreign Languages Prorgam in 2011.


06. INFORMASI TENTANG SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
06. Information on the Indonesian Higher Education System and the Indonesian National Qualifications Framework



Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan (2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya.

Institusi Pendidikan Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi yang ditawarkan seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi dan akademi komunitas.

Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu.

Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar

Institusi pendidikan tinggi menawarkan berbagai jenjang pendidikan baik berupa pendidikan akademis maupun pendidikan vokasi. Perguruan tinggi yang memberikan pendidikan akademis dapat menawarkan jenjang pendidikan Sarjana (S1), Program Profesi, Magister (S2), Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral (S3). Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program Diploma I, II, II dan IV.

SKS dan Lama Studi

SKS adalah singkatan dari satuan kredit semester. Dengan sistem ini, mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan sebagai ukuran:

  • Besarnya beban studi mahasiswa.
  • Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mahasiswa.
  • Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap.
  • Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.Nilai 1 SKS untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap.
  • Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.
Nilai 1 SKS untuk kegiatan kuliah setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, terdiri dari:
  • 1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat).
  • 1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat, menerjemahkan suatu artikel dan sebagainya.
  • 1-2 jam tugas mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, menyiapkan tugas dan sebagainya.

Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah. Pada jenjang Magister (S2), seorang mahasiswa harus menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk penyusunan tesis, setelah program sarjana, atau yang sederajat. Sedang untuk jenjang doktoral (S3) ada beberapa jenis beban, disesuaikan dengan riwayat pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2)-nya. (a) Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang-kurangnya 8 (delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12 (dua belas) semester. (b) Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) tidak sebidang sekurang-kurangnya 88 (delapan puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dan dapat ditempuh kurang dan 9 (sembilan) semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) semester. (c) Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) sebidang sekurang-kurangnva 40 (empat puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh kurang dari 4 (empat) semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester. (d) Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester dan dapat ditempuh kurang dari 5 (lima) semester dengan lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester.

Calon mahasiswa D1, D2, D3, D4 dan S1 harus menamatkan pendidikan menengah atas atau yang sederajat dan lulus pada ujian masuk masing-masing perguruan tinggi. Kandidat mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang sederajat dan lulus seleksi masuk.

The Higher Education in Indonesia includes (1) academic education that focuses on the mastery of knowledge and (2) vocational education that emphasizes on preparing graduates to apply their expertise.

The Higher Education Institutions in Indonesia offer academic and vocational education is recognizable from the levels and study programs offered by universities, institutes, colleges, polytechnics, academies and community colleges.

Universities are a form of higher education institutions that conduct academic education and may conduct vocational education in various disciplines of sciences and/or technology and, if requirements are met, professional education.

Institutes are higher education institutions that conduct academic education and may conduct vocational education in a number of disciplines of sciences and/or certain technology and, if requirements are met, professional education.

Colleges are higher education institutions that conduct academic education and may conduct vocational education in one discipline of sciences and/or certain technology and, if requirements are met, professional education.

Polytechnics are higher education institutions that conduct vocational education of disciplines of sciences and/or certain technology and, if requirements are met, professional education.

Academies are higher education institutions that conduct vocational education in one discipline of science and/or certain technology.

Community Colleges are higher education institutions that conduct vocational education in the level of diploma one and/or diploma two of one or several disciplines of sciences and/or certain technology based on local competitiveness or to meet special demands.

Levels of Education and Conditions of Learning

Higher education institutions offer several levels of education either in the field of academic or vocational education. Higher education institutions that offer academic education can offer the bachelor degree (Sarjana – S1), Professional Programs, Master’s Degree (Magister – S2), Specialist Programs and Doctoral Programs (S3). On the other hand, vocational education offers Diploma I, II, III and IV programs.

Semester Credit Unit and Duration of Study

SCU stands for Semester Credit Units. This system allows students to choose their subjects for the semester. Semester Credit Units measures:

  1. the outcomes expected, the mode of instruction, the amount of time spent in the class room, and the amount of outside preparatory work expected for the class.
  2. the amount of student’s study load.
  3. the recognition of student’s study success in their study
  4. the amount of time and effort needed by the student to accomplish a program, either in terms of semester program or the overall programs.
  5. the amount of time and effort for faculty members to conduct the education.

The value of 1 (one) SCU for a course is comparable to the load of study per week during one semester, which includes:

  1. 1 hour of scheduled classroom activity (including 5 – 10 minutes breaks).
  2. 1-2 hours of structured assignment planned by the faculty member, for example to do homework, referencing assignments, article translations and so on.
  3. 1- 2 hours of assignments, for example reading reference books, deepening material, preparing assignments and so on.

A student graduates from a level of education only if he or she passes certain number of SCUs. To graduate from a bachelor degree (S1) education, a student has to pass a minimum of 144 (one hundred and forty-four) SCU and a maximum of 160 (Semester Credit Unit) SCU scheduled in 8 (eight) semesters and accomplishable in a minimum of 8 (eight) semesters and a maximum of 14 (fourteen) semesters after their high school education. In the Master’s level, a student has to pass a minimum of 36 (thirty-six) SCU and a maximum of 50 SCU scheduled for 4 (four) semesters and accomplishable between 4 (four) to a maximum of 10 (ten) semesters which includes the time for thesis writing , after their S1 degree. There are several types of study loads for Doctoral Degree (S3) depending on the history of their bachelor (S1) and master’s (S2) degrees: the load of study for students with similar field of study is 76 (seventy-six) SCU scheduled in 8 (eight) semesters and accomplishable in a minimum of 8 (eight) semesters and a maximum of 12 (twelve) semesters; (b) the study load for students whose bachelor’s degree is not of the same field of the doctoral degree is 88 (eighty-eight) SCU schedule for 8(eight) semesters and accomplishable in a minimum of 9 (nine) semesters and a maximum of 13 (thirteen) semesters. The study load for students whose master’s degree is similar with the doctoral degree is minimum 40 (forty) SCU scheduled for 4 (four) semesters and accomplishable in a minimum of 4 (four) semesters and a maximum of 10 (ten) semesters. The study load for students whose master’s degree is not similar with the doctoral degree is 52 (fifty-two) SCU scheduled for 5 (five) semesters and accomplishable in a minimum of 5 (five) semesters to a maximum of 11 (eleven) semesters.

Candidates of D1, D2, D3, D4 and S1 programs have to graduate from their high school or similar level of education and pass the admission tests of the respective higher education. Candidates for master’s degree education have to have S1 or similar degree diploma and pass the admission tests to the higher education institutions. The doctoral degree candidates have to have a master’s degree diploma and pass the entrance examinations.



07. PENGESAHAN SKPI
07. SKPI Legalization




Makassar, 26th April 2015
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dean Faculty of Science and Technology


DR. Muhammad Halifah Mustami, M.Pd.
Nomor Induk Pegawai: 19711204 200003 1 001
Employee ID Number: 19711204 200003 1 001